EMIS, Membuat Pekerjaan Lebih Tidak Efektif dan Efisien

Education management information system atau yang lebih popular disebut EMIS adalah system informasi dan manajemen pendidikan yang berbasis data mencakup semua aspek yang ada pada lembaga pendidikan, secara kelembagaan pengelolaan EMIS berada dibawah Dirjen Pendis. Kasi Mapenda H. Abdurokman, SIP dalam sambutannya mengharapkan para peserta yang mengikuti sosialisasi dan latihan mengisi form EMIS secara Online dapat memberikan kontribusi pada madrasah yang mengutus demi peningkatan kualitas perencanaan, efisiensi anggaran dan pengelolaan data yang lebih baik.

Kepala Kantor Kemenag Sekadau Drs. M.Taufik dalam
Sambutan dan sekaligus membuka kegiatan yang dilaksanakan senin (5/12) memberikan penekanan bahwa EMIS merupakan kumpulan data yang menghasilkan informasi tentang lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai perbaikan kualitas perencanaan, dapat melakukan efisiensi anggaran dan transparansi dalam pengelolaan pendidikan misalnya dalam penyaluran bantuan menjadi tepat sasaran atau sesuai dengan peruntukannya (http://kalbar.kemenag.go.id).
Namun hasilnya kurang memuaskan. Setelah beberapa tahun diluncurkan EMIS ternyata sering mengalami gangguan atau juga perawatan-perawatan. Pada akhir tahun kemarin, aplikasi ini telah mengalami perubahan sistem. Hal tersebut ternyata mengakibatkan beberapa data yang telah ter-input sebelumnya menjadi hilang. Jelas saja, ini membuat pekerjaan ulang bagi para staf pengajar yang bertugas men-input data sekolah mereka.
Sebagai instansi yang profesional, seharusnya Kemenag sebagai instansi yang menggunakan aplikasi ini, mampu mengelola secara profesional pula. Pling tidak, sebelum meluncurkan aplikasi ini, pilihlah server yang bonafit sebagai host-nya. Waktu yang sia-sia karena "kesalahan sistem" ini jelaslah membuat pekerjaan para staf tersebut tidak lagi efektif seperti apa yang menjadi salah satu tujuan aplikasi EMIS.
Selain itu, menu-menu yang ditampilkan (interface) kurang mudah digunakan. Contohnya, untuk meng-akses menu sebelumnya, tidak ada tombol kembali di setiap halamannya. Jadi untuk kembali ke menu sebelumnya harus melalui halaman-halaman yang tidak perlu dibuka lagi. Ini membuat langkah dalam mengisi setiap halaman menjadi kurang cepat, apalagi jika terjadi kesalahan dalam pengisian di salah satu halaman. Untuk mengoreksi satu halaman tidak bisa secara langsung menuju halaman yang dituju.  Ditambah lagi akses internet yang lambat. Kemenag mungkin butuh tenaga yang lebih kompeten lagi di bagian IT, khususnya untuk yang mengurusi aplikasi EMIS tersebut.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung.
Semoga menemukan yang anda cari.
Kami harapkan komentarnya, saran-kritik.
Silahkan telusuri laman berikutnya.

Featured Post

Soal UAS dan UTS ulangan Agama - Umum SD/MI kelas 1 2 3 4 5 6

Soal UAS Semester II Kelas 6 SBK Soal UAS Semester II Kelas 5 BTQ Soal UTS Semester I Kelas 1 BTQ Soal UTS Semester I Kelas 2 BTQ Soa...